Dampak buruk lainnya yang dapat terjadi bila Bumil mengalami darah tinggi saat hamil adalah kerusakan organ. Darah tinggi yang tidak terkontrol ketika hamil dapat merusak organ-organ penting tubuh ibu hamil, termasuk otak, jantung, paru-paru, ginjal, dan hati. Hipertensi saat hamil umumnya akan sembuh dengan sendirinya setelah melahirkan. Bisakah hipertensi dicegah dan diobati? Seperti pasien hipertensi pada umumnya, ibu hamil yang mengalami hipertensi juga boleh mengonsumsi obat-obatan penurun tekanan darah. Namun, perlu diperhatikan bahwa konsumsi obat-obatan ini harus berdasarkan ketentuan resep karena tidak semua jenis obat hipertensi boleh dikonsumsi saat hamil. Pada tahun 2016 menurun tapi terbilang tinggi yakni sebesar 121,5/100.000 KH, dengan rincian 18 kasus paling banyak terjadi pada masa kehamilan.(7) Dalam Profil Kesehatan Indonesia tahun 2015 diketahui bahwa hipertensi (27,1%) adalah persentasi tertinggi kedua penyebab kematian ibu setelah perdarahan (30,3%). kehamilan bayi kembar Kategori Hipertensi Berdasarkan timbulnya gejala dan akibatnya, maka ada beberapa kategori dari tekanan darah tinggi yang akan kita bahas, yaitu: 1. Hipertensi Kronis Hipertensi kronis yaitu hipertensi yang dialami oleh wanita dalam 20 minggu setelah kehamilan atau sebelum kehamilan memang sudah mengkonsumsi obat anti tensi. penyebab utama kematian yaitu perdarahan, Hipertensi Dalam Kehamilan (HDK) dan infeksi (Ristyaningsih, 2018). Sekitar 10-15% kehamilan disertai dengan komplikasi hipertensi (preeklamsia) dan berkontribusi besar dalam morbiditas dan mortalitas neonatal dan maternal (Sari, 2016). Selain hipertensi penyulit lain yang dapat menyebabkan kematian Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd Nợ Xấu.

contoh kasus ibu hamil dengan hipertensi